Hallo sobat kabar kembali lagi nih dikasihkabar.com
Pernahkah Anda menonton film Spiderman dengan kekuatan supernya? Ya, Spiderman mempunyai kekuatan yang berpusat pada jaring laba-labanya. Berayun dan menggelayut hanya pada seutas jaring ke sana ke mari. Bahkan, jaring tersebut bisa menghentikan laju kereta api cepat yang dikisahkan dalam film Spiderman.
Bagi sebagian orang tentu akan berpikir, benarkah jaring laba-laba sekuat itu? Tapi, ternyata telah ada terlebih dahulu penelitian tentang jaring laba-laba beberapa tahun silam. Para ilmuwan dari Amerika Serikat berhasil menemukan sebuah fakta mengejutkan tentang jaring laba-laba yang bisa menahan kekuatan besar.
Temuan ini bahkan diklaim dapat digunakan untuk merancang bahan berkekuatan besar generasi baru. Faktanya, jaring laba-laba lebih kuat dari serat baja. Para ilmuwan memiliki alasan tersendiri bahwa kekuatan jaring tersebut bukan hanya disebabkan oleh bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi juga dipengaruhi dari desain jaring yang sedemikian rumit.
di laboratorium biologi molekuler di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, hasil kerja keras Benjamin F. Voight. Guru besar Fakultas Genetika dan Sistem Farmakologi dan Terapi Translasional itu berhasil memecahkan misteri biologi yang tak pernah terungkap.
Misteri itu adalah bagaimana struktur gen sutra laba-laba bisa menghasilkan jaring yang lebih kuat ketimbang jaring baja. Riset sebelumnya mandek karena peneliti harus mengidentifikasi dan menyusun karakter gen sutra laba-laba dari puluhan ribu spesies.
Voight dan sepuluh koleganya pertama kali mengurutkan, lalu mengumpulkan genom laba-laba jenis golden-orb weaver (Nephila clavipes) yang merupakan pemintal benang sutra berkualitas baik, yang menghasilkan 28 varietas protein sutra. Dalam genom yang berukuran sama besar dengan genom manusia, para peneliti mengidentifikasi lebih dari 14 ribu gen yang dikenal sebagai spidroin.
Analisis komputasi yang ekstensif dari gen spidroin orb-weaver mengungkap hampir 400 sekuen singkat yang muncul berulang kali dalam gen ini dengan variasi kecil dan kombinasi yang berbeda. Pengulangan motif spidroin ini sangat menarik karena mereka mungkin sekali memberikan sifat utama dari sutra laba-laba yang sudah dikenal, seperti kuat diregangkan, fleksibilitas, atau lengket.
Dalam analisis mereka terhadap data genom, Voight dan rekannya juga mengidentifikasi 649 gen yang mungkin bukan gen spidroin, tapi sangat diekspresikan dalam kelenjar sutra. Gen ini diduga memiliki peran dalam mengubah sutra cair dari sel laba-laba menjadi benang padat dan bisa dimuntahkan.
Kelebihan lain adalah sutra ini dapat bertahan baik saat ditanamkan di jaringan untuk jahitan, dapat terurai secara alamiah, bahkan sudah digunakan untuk membuat senar biola. Sutra bisa juga digunakan untuk keperluan, bahan pakaian antipeluru, pakaian ringan tahan aus, serta panel bebas karat pada kendaraan bermotor.
Hasil penelitian ini tentu menggembirakan. Salah satunya bisa diterapkan dalam kehidupan manusia dan dalam aplikasi perangkat medis dan industri. Sejauh ini, hasil dari penelitian membuktikan benang sutra laba-laba cenderung tidak merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan beberapa bahkan menghambat bakteri dan jamur.
semoga informasi kali ini bisa memberikan kita sedikit informasi yang bermanfaat ya sobat, stay positif salam kasihkabar.com